Teori Sistematika Penulisan


Sesuai dengan permentan nomor 34/permentan/ot.140/6/2011  tentang pedoman penyusunan karya tulis ilmiah bagi pejabat fungsional rumpun ilmu hayat lingkup pertanian, Maka pada umumnya hal-hal yang berkenaan dengan prosedur, metoda (tata cara) dan sistematika penyusunan karya tulis ilmiah ditetapkan oleh lembaga penyelenggara atau pengelola kegiatan tersebut. Namun pada dasarnya terdapat dua aturan/ketentuan yang wajib dipatuhi dalam penyusunan karya tulis ilmiah, yaitu ketentuan umum dan khusus. Ketentuan umum adalah kaidah-kaidah yang berlaku dan digunakan secara umum di kalangan komunitas ilmiah dalam penyusunan karya tulis ilmiah. Ketentuan khusus adalah kaidah-kaidah yang dibuat atau ditetapkan oleh dan hanya berlaku pada suatu instansi atau lembaga tertentu. Dalam kaitan dengan karya tulis ilmiah yang disusun oleh pejabat fungsional RIHP, kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi dalam menyusun karya tulis ilmiah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian selaku instansi pembina jabatan fungsional RIHP sebagaimana termuat dalam Pedoman ini.

A. Kaidah Penulisan

Dalam penyusunan KTI harus memperhatikan kaidah sebagai berikut: 
  1. Asli, yaitu karya tulis ilmiah merupakan hasil pemikiran penulis sendiri bukan plagiasi, jiplakan atau disusun dengan tidak jujur. 
  2. Manfaat, yaitu karya tulis ilmiah memiliki urgensi karena diperlukan, dan mempunyai nilai manfaat pada masing-masing bidang sesuai jenis jabatan fungsionalnya. 
  3. Substansi, yaitu materi karya tulis ilmiah yang disajikan harus merupakan bagian dari tugas utama masing-masing pejabat fungsional RIHP. (Rumpun Ilmu Hayat Lingkup Pertanian)
  4. Ilmiah, yaitu karya tulis ilmiah didasari oleh kaidah keilmuan yang memiliki struktur logika dan terbuka terhadap pengujian kebenaran. 
  5. Konsisten, yaitu karya tulis ilmiah relevan dengan lingkup tugas utama masingmasing pejabat fungsional RIHP. (Rumpun Ilmu Hayat Lingkup Pertanian)
  6. Objektif, yaitu penulis tidak boleh:
    • mengganti fakta dengan dugaan;
    • menyembunyikan kebenaran dengan menggunakan makna ganda (ambiguitas);
    • berbohong dengan mengacu data statistik;
    • memasukkan dugaan pribadi dalam karya tulisnya.

B. Tata Cara Penulisan

Penulisan karya tulis ilmiah bagi pejabat fungsional RIHP pada dasarnya memuat ketentuan atau tata cara penulisan yang berlaku umum dalam penyusunan karya ilmiah. Agar lebih mudah dipahami, maka penulisan karya tulis ilmiah harus memperhatikan tata cara penulisan, sebagai berikut :

a. Dalam bahasa Indonesia:
Menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
  1. Untuk kata serapan bahasa asing, dipergunakan cara penulisan kata serapan yang telah dibakukan.
  2. Penggunaan peristilahan di bidang komputer mengikuti penggunaan istilah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Dalam bahasa Asing:
Menggunakan kaidah tata bahasa (gramatikal) dalam bahasa asing yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum.

C. Sistematika Penulisan

Karya tulis ilmiah dibangun oleh kesatuan gagasan yang dapat diidentifikasi berdasarkan pemaknaan tautan antar gagasan yang tertuang dalam setiap bagian karangan. Sistematika atau kerangka karya tulis ilmiah umumnya terdiri atas 3 (tiga) bagian utama yaitu bagian awal atau pembuka, bagian batang tubuh/isi tulisan, dan bagian akhir
  1. Bagian awal atau pembuka menyajikan latar belakang masalah penulisan atau kajian, diikuti bagian permasalahan atau rumusan masalah, dan menyajikan maksud dan tujuan penulisan atau kajian. 
  2. Bagian batang tubuh tulisan merupakan bagian pembahasan tentang pokok tulisan dan permasalahannya dengan sistematika yang didasarkan pada kompleksitas suatu masalah yang disajikan. 
  3. Bagian akhir merupakan bagian simpulan yang harus mencakup gagasan utama yang dituangkan dalam isi tulisan. Bagian akhir atau simpulan merupakan jawaban atas masalah yang disertai saran atau rekomendasi dari hasil pembahasan. Ketiga bagian tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkandalam penulisan karya tulis ilmiah.
TUJUAN

Tujuan pembuatan Tulisan Ilmiah adalah melatih mahasiswa menuangkan hasil pengamatan
atau pembuatan sesuatu atau pengalaman kerja dalam bentuk sebuah laporan tertulis
berdasarkan kaidah penelitian ilmiah.

ISI DAN MATERI

Isi dari Tulisan Ilmiah memenuhi aspek-aspek berikut ini :
1. Relevan dengan jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan.
2. Mempunyai pokok permasalahan dan batasan yang jelas.
3. Masalah dibatasi, sesempit mungkin, memenuhi kaidah penelitian ilmiah.

STRUKTUR TULISAN ILMIAH
Susunan struktur Tulisan Ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Bagian Awal
2. Pendahuluan
3. Tinjauan Pustaka/ Landasan Teori.
4. Gambaran Umum Perusahaan 2 s/d 7
5. Analisa dan Hasil/ Perancangan dan Implementasi Bagian Pokok
6. Penutup (yang terdiri dari Simpulan dan Saran)
7. Daftar Pustaka
8. Bagian akhir

1. Bagian Awal
Bagian Awal, terdiri atas :
  • Halaman Judul. Ditulis sesuai dengan cover depan Tulisan Ilmiah standar Universitas Gunadarma.
  • Lembar Pengesahan. Dituliskan Judul PI, Nama, NPM, Tanggal Sidang, Tanggal Lulus, dan tanda tangan, Pembimbing, Kasubag. PI, serta Ketua Jurusan, sesuai dengan jurusan masing-masing.
  • Abstrak dan Abstract. Berisi ringkasan dari tulisan. Maksimal 1 halaman saja, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
  • Kata Pengantar. Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam pelaksanaan penelitian tulisan ilmiah yakni : Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Kasubag PI, Pembimbing, Perusahaan, Keluarga, Rekan-rekan, dan lain-lain.
  • Daftar Isi (dibuat dalam 2 turunan penomoran, lihat di bagian belakang petunjuk ini).
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar Bila ada
  • Daftar Lampiran
2. Pendahuluan
Pendahuluan menguraikan pokok persoalan, terdiri dari :
  • Latar Belakang. Menguraikan mengapa penulis sampai kepada pemilihan topik permasalahan yang bersangkutan.
  • Batasan Masalah/ Ruang Lingkup. Memberikan batasan yang jelas bagian mana dari persoalan yang dikaji.
  • Tujuan. Menggambarkan hasil yang diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
  • Metode Penelitian. Bagian metode penelitian menjelaskan secara rinci setiap kegiatan yang dilakukan untuk menjawab tujuan yang sudah diuraikan pada bab 1. Bagian ini juga menjelaskan peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian (jika ada). Inti dari bagian ini adalah pembaca dapat melakukan ulang persis seperti peneliti lakukan berdasarkan uraian yang diberikan peneliti dalam bagian ini. Semua langkah-langkah yang dilakukan tidak boleh ada yang ditutupi, dan dijelaskan secara kronologis dan sistematis. Untuk penelitian ilmu komputer, bagian ini dapat diisi dengan uraian peralatan yang dibutuhkan, algoritma/ metode yang digunakan, prosedur implementasi (mengacu pada SDLC).
Contoh bagian Metode Penelitian yang dapat digunakan sebagai rujukan (tidak mutlak harus seperti ini, tergantung dari kebutuhan masing-masing):

Perangkat yang Dibutuhkan
Contoh:
Penelitian ini membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras
yang dibutuhkan adalah satu (1) unit komputer pribadi lengkap dengan spesifikasi
minimum........Perangkat lunak yang dibutuhkan adalah......

Prosedur Pembuatan Aplikasi
Pada bagian ini dijelaskan prosedur pembuatan aplikasi dengan detil, bukan
pembuatannya. Contoh:
Pembuatan aplikasi dilakukan dalam beberapa tahap:
  1. pembuatan rancangan input. Rancangan input dibuat menggunakan algoritma....(kalau ada khusus dari teori yang digunakan, jangan dijelaskan rancangan inputnya di sini).
  2. pembuatan rancangan output. Rancangan output dibuat menggunakan algoritma....(kalau ada khusus dari teori yang digunakan, jangan dijelaskan rancangan outputnya di sini).
  3. pembuatan logika pemrograman. Logika program dibuat menggunakan bentuk diagram alur.
  4. pembuatan naskah program. Naskah program dibuat menggunakan bahasa pemrograman......
Uji Coba Aplikasi
Dijelaskan dengan detil bagaimana uji coba aplikasi dilakukan dan apa yang diamati
dalam uji coba tersebut. Contohnya:
Uji coba aplikasi didahului dengan proses debugging. Program yang sudah valid dan
terverifikasi, selanjutnya dijalankan selama ... kali. Hal yang diperhatikan selama
berjalannya program adalah konsistensi output yang dihasilkan..........dst...dst.
  • Sistematika Tulisan Ilmiah Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Tulisan Ilmiah, dibuat/ diurai dalam paragraf.
3. Tinjauan Pustaka
Menguraikan teori-teori yang menunjang tulisan/ penelitian (definisi, pengertian, dan lainlain), yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya. Dapat pula
ditambahkan Tool/ Program penunjang yang digunakan untuk membantu penelitian, sebatas sejarah perkembangan, kelebihannya, keuntungan dan keterbatasan tool. Tidak perlu memasukkan manualnya. Dianjurkan untuk memasukkan minimal satu artikel (dari jurnal/ prosiding) yang mendukung. Penunjukkan referensi perlu dimasukkan jika pada bab ini dikutip.

4. Gambaran Umum Perusahaan (untuk yang melakukan penelitian/ kerja praktek di perusahaan).
Menguraikan secara singkat profil perusahaan tempat dilakukannya kerja praktek/ penelitian. Dibuat bab sendiri (tidak termasuk dalam landasan teori).

5. Analisa dan Hasil ATAU Perancangan dan Implementasi
Bagian ini dapat dipecah menjadi beberapa bab (misalnya Bab 3 dan Bab 4) tergantung
kebutuhan :
  • Hasil Penelitian (Analisis Perusahaan). Menguraikan hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian. 
  • Perancangan dan Implementasi Menguraikan tentang perancangan dari aplikasi yang akan dibuat, dapat berupa tampilan rancangan layout input, output atau hasil dan menguraikan bagaimana cara membuat aplikasi tersebut, berikut tampilan hasilnya. Setiap hasil berupa gambar ataupun tabel, diceritakan atau dideskripsikan. Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak disebutkan untuk penggunaan akhir dari aplikasinya. Jika membuat situs, ada bagian tersendiri untuk menceritakan cara menggunggah situs. Jika melakukan uji coba program ditambahkan bagian tersendiri hasil kuesioner preferensi user
6. Penutup
  • Simpulan. Berisi jawaban dari tujuan yang diajukan penulis pada Bab 1, yang diperoleh dari penelitian.
  • Saran. Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan pengembangan penelitian. Saran lebih ditujukan bagi pengembangan dari aplikasi atau situs.
7. Daftar Pustaka (menggunakan sistem Harvard, author-date style)
  • Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dan lain-lain), yang digunakan dalam tulisan.
  • Berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan.
  • Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan (dibalik). Nama pengarang Indonesia (ras ASIA) ditulis normal (tidak dibalik).
  • Gelar tidak perlu dituliskan.
  • Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri). Jarak antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak 2X enter.
  • Semua nama pengarang ditulis lengkap.
  • Tahun terbit disarankan minimal tahun 2005 (maksimal 10 tahun di belakang), kecuali pustaka yang ‘langka’.
  • Sumber pustaka lainnya dari jurnal/ prosiding atau internet non formal.
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan).
Alamat Internet ditulis menggunakan huruf italic. Terdapat banyak varian dari sistem Harvard yang digunakan dalam berbagai jurnal di dunia.

Jurnal/ majalah/ prosiding :

Buller H, Hoggart K. 1994a. New Drugs for Acute Respiratory Distress Syndrome. New
England J Med 337(6): 435-439.

Buller H, Hoggart K. 1994b. The Social Integration of British Home Owners Into Rench Rural Communities. J Rural Studies 10(2): 197–210.

Dower M. 1977. Planning Aspects Of Second Homes. di dalam Coppock JT (ed.), Second
Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hal 210–237.

Buku :

Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: The Forbidden Medicine. London: Yale Univ
Press.

Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Press.

Internet :

Galagher, P.R.Jr., “A guide to understanding audit in trusted system”,
http://www.radium.nesc.mil/library/rainbow/NCSC-TG-001-2.html, 1 Juni 1988.

Atau

URL: http://www.radium.nesc.mil/library/rainbow/NCSC-TG-001-2.html, 1 Juni 1988

Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
"Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”. "Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith, 1949, Bond et al., 1955, Jones dan Green, 1963)". "Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan kacangkacangan (Nguyen, 1987), namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Washington, 1999)".

8. Bagian Akhir
  • Daftar Simbol. Berisi deretan simbol-simbol yang digunakan di dalam tulisan, lengkap dengan keterangannya.
  • Lampiran. Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, program, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik, atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.



SUMBER :
Petunjuk PI Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma

Komentar

Postingan Populer