Hipotesis
Sepertinya saya lupa akan tugas ini sehingga tertunda (terlalu fokus pada penulisan ilmiah). Seharusnya dikerjakan minggu lalu baru sekarang dikerjakan. Jika dosen membaca paragraf pertama ini, saya harap masih dibuka kesempatan penilaian akan tugas saya (haha).
Baiklah, jika post-post sebelumnya banyak berbicara mengenai mulai dari penalaran hingga sistematika penulisan suatu karya ilmiah, maka sekarang akan menceritakan mengenai suatu dugaan yang diambil seseorangn berdasarkan suatu studi kasus yang ia lakukan, atau gampangnya disebut "Hipotesis".
Pada tulisan ini, akan dikupas sedikit banyak akan hipotesis. Mulai dari pengertian hipotesis itu sendiri, ciri dari suatu hipotesis, jenis hipotesis, dan bagaimana hipotesis itu diuji.
Itulah post mengenai hipotesis. Semoga dapat menambah pengetahuan "readers' dalam membuat suatu dugaan atau prakiraan awal.
SUMBER :
saputra64 blog
iwan24 blog
depary blog
gultomhans wordpress
Website KBBI
Baiklah, jika post-post sebelumnya banyak berbicara mengenai mulai dari penalaran hingga sistematika penulisan suatu karya ilmiah, maka sekarang akan menceritakan mengenai suatu dugaan yang diambil seseorangn berdasarkan suatu studi kasus yang ia lakukan, atau gampangnya disebut "Hipotesis".
Pada tulisan ini, akan dikupas sedikit banyak akan hipotesis. Mulai dari pengertian hipotesis itu sendiri, ciri dari suatu hipotesis, jenis hipotesis, dan bagaimana hipotesis itu diuji.
A. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hipotesa yang berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan "thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembang menjadi Hipotesa.
Menurut KBBI, Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dsb) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan; anggapan dasar. Sedangkan menurut Sugiyono (2009: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif hipotesis tidak dirumuskan, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji dengan pendekatan kuantitatif.
Ada 4 hal yang membuat hipotesis begitu penting dalam suatu penelitian, yaitu :
Menurut KBBI, Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dsb) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan; anggapan dasar. Sedangkan menurut Sugiyono (2009: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif hipotesis tidak dirumuskan, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji dengan pendekatan kuantitatif.
B. Fungsi Hipotesis
Hipotesis sangat penting dalam suatu penelitian atau penulisan ilmiah. Selain sebagai prediksi atau argumen awal, juga menjadi syarat ketika melakukan penelitian suatu kasus ilmiah.Ada 4 hal yang membuat hipotesis begitu penting dalam suatu penelitian, yaitu :
- Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada di antara fakta-fakta tersebut. Antar hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting untuk memahami persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi jelas selama pengumpulan data dilakukan tanpa arah. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis tersebut dapat diuji dan divalidasi (pengujian kesahihannya) melalui penyelidikan ilmiah, maka hipotesis dapat membantu kita untuk memperluas pengetahuan.
- Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian. Pertanyaan tidak dapat diuji secara langsung. Penelitian memang dimulai dengan suatu pertanyaan, akan tetapi hanya hubungan antara variabel yang akan dapat diuji. Misalnya, peneliti tidak akan menguji pertanyaan apakah komentar guru terhadap pekerjaan murid menyebabkan peningkatan hasil belajar murid secara nyata“? akan tetapi peneliti menguji hipotesis yang tersirat dalam pertanyaan tersebut “komentar guru terhadap hasil pekerjaan murid, menyebabkan meningkatnya hasil belajar murid secara nyata“ atau yang lebih spesifik lagi “skor hasil belajar siswa yang menerima komentar guru atas pekerjaan mereka sebelumnya akan lebih tinggi dari pada skor siswa yang tidak menerima komentar guru atas pekerjaan mereka sebelumnya“. Selanjutnya peneliti, dapat melanjutkan penelitiannya dengan meneliti hubungan antara kedua variabel tersebut, yaitu komentar guru dan prestasi siswa.
- Hipotesis memberikan arah kepada penelitian
Hipotesis merupakan tujuan khusus. Dengan demikian hipotesis juga menentukan sifat-sifat data yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut. Secara sangat sederhana, hipotesis menunjukkan kepada para peneliti apa yang harus dilakukan. Fakta yang harus dipilih dan diamati adalah fakta yang ada hubungannya dengan pertanyaan tertentu. Hipotesislah yang menentukan relevansi fakta-fakta itu. Hipotesis ini dapat memberikan dasar dalam pemilihan sampel serta prosedur penelitian yang harus dipakai. Hipotesis juga dapat menunjukkan analisis statistik yang diperlukan dan hubungannya yang harus menunjukkan analisis statistik yang diperlukan agar ruang lingkup studi tersebut tetap terbatas, dengan mencegahnya menjadi terlalu sarat.
Sebagi contoh, lihatlah kembali hipotesis tentang, latihan prasekolah bagi anak-anak kelas satu yang mengalami hambatan kultural. Hipotesis ini menunjukkan metode penelitian yang diperlukan serta sampel yang harus digunakan. Hipotesis ini pun bahkan menuntun peneliti kepada tes statistik yang mungkin diperlukan untuk menganalisis data. Dari pernyataan hipotesis itu, jelas bahwa peneliti harus melakukan eksperimen yang membandingkan hasil belajar di kelas satu dari sampel siswa yang mengalami hambatan kultural dan telah mengalami program prasekolah dengan sekelompok anak serupa yang tidak mengalami program prasekolah. Setiap perbedaan hasil belajar rata-rata kedua kelompok tersebut dapat di analisis dengan tes atau teknik analis variansi, agar dapat diketahui signifikansinya menurut statistik. - Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.
Akan sangat memudahkan peneliti jika mengambil setiap hipotesis secara terpisah dan menyatakan kesimpulan yang relevan dengan hipotesis tersebut. Artinya, peneliti dapat menyusun bagian laporan tertulis ini di seputar jawaban-jawaban terhadap hipotesis semula, sehingga membuat penyajian ini lebih berarti dan mudah dibaca.
C. Karakteristik Hipotesis
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal tersebut di antaranya :- Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
- Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel.
- Hipotesis harus dapat diuji
- Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
- Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
- Hipotesis harus menduga Hubungan di antara beberapa variabel
- Hipotesis harus Dapat Diuji
- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-
- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
D. Jenis Hipotesis
Bagian C sudah menjelaskan mengenai hipotesis yang baik, maka bagian D akan menjelaskan apa saja jenis dari hipotesis. Menurut Suharsimi Arikunto, jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan menjadi dua yaitu :- Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Contoh : ”Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”.
- Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho. Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol). Contoh : ”Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks tidak efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Subpokok Bahasan Persamaan Linear ”.
E. Uji Hipotesis
Suatu dugaan awal tidak akan berarti jika tidak adanya pembuktian. Untuk itulah hipotesis harus diuji untuk membuktikan apakah hipotesis yang dibuat mendekati fakta, atau sesuai dengan hasil yang didapat ketika penelitian. Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau prasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sekecil mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.Itulah post mengenai hipotesis. Semoga dapat menambah pengetahuan "readers' dalam membuat suatu dugaan atau prakiraan awal.
SUMBER :
saputra64 blog
iwan24 blog
depary blog
gultomhans wordpress
Website KBBI
Komentar
Posting Komentar