Tugas 1 - Teori Organisasi Umum 1
A.
Pengertian
Organisasi
Organisasi
berasal dari bahasa Yunani Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon -
alat) yang secara sederhana, adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk
mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang
ada.
Beberapa
pengertian organisasi menurut beberapa
tokoh :
•
James D. Mooney
Organisasi adalah sebagai bentuk setiap perserikatan
orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama (Organization is the form of
every human association for the attainment of common purpose).
•
John D. Millet
Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana
pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan
bersama (Organization is the structural framework within which the work of many
individuals is carried on for the realization of common purpose).
•
Herbert. A. Simon
Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap
dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang (Organization is
the complex pattern of communication and other relations in a group of human
being)
•
Chester L. Barnard
Organisasi adalah sebagai sebuah sistem tentang
aktivitas kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan
tidak pandang bulu, yang sebagian besar tentang persoalan silaturahmi
(Organization is a system of cooperative activities of two or more person
something intangible and impersonal. Largely a matter of relationship).
•
Dwight Waldo
Organisasi adalah sebagai suatu struktur dari
kewenangan-kewenangan dan kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang
pada suatu sistem administrasi (Organization is the structure of authoritative
and habitual personal interrelations in an administrative system).
•
Luther Gulick
Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan
satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan
dalam struktur kewenangan; dus dengan demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan
oleh perintah para atasan kepada para bawahan yang menjangkau dari puncak
sampai ke dasar dari seluruh badan usaha ( Organization is the means of
interrelating the subdivisions of work by allotting them to men who are placed
in a structure of authority, so that the work may be coordinated by orders of
superiors to sub ordinates, reaching from the top to the bottom of the entire
enterprise).
B.
Teori
Organisasi
TEORI ORGANISASI adalah teori
yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori
organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi
menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut.
Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori
organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme
kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari
kerjasama pada setiap individu.
1. Teori
Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori klasik
(classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800
(abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat
desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk
mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
a. Teori
Birokrasi
Teori ini dikemukakan
oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu
legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan
yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal
penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Teori
Administrasi
Teori ini
sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick
dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol
industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14
kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Pembagian
kerja (division of work)
- Wewenang dan
tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin
(discipline)
- Kesatuan
perintah (unity of command)
- Kesatuan
pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan
kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa
(remuneration of personnel)
- Sentralisasi
(centralization)
- Rantai scalar
(scalar chain)
- Aturan
(oreder)
- Keadilan
(equity)
- Kelanggengan
personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif
(initiative)
- Semangat korps
(spirit de corps)
c. Manajemen
Ilmiah
Manajemen ilmiah
(scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow
Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan
manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan
pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen
ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk
meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
2. Teori Neo
Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)
Teori neoklasik
secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation
movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori
ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai
individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka
teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang
dengan tujuan bersama.
3. Teori
Organisasi Modern
Teori modern
disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga
dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur
organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya
mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.
C.
Ciri-Ciri
Organisasi
Menurut Berelson
dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1.
Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial
yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
2.
Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang
menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida,
artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta
wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
3.
Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada
umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial
antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal
dengan gejala “birokrasi”.
4.
Lamanya (duration), menunjuk pada
diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan
orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang
menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan
dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
1.
Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi)
jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan
pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama.
Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan
yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi
anggotanya.
2.
Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan
cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang
jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan
pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain
sebagainya.
3.
Keanggotaan formal, status dan peran. Pada
setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan
batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari
beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang
mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai
sebuah organisasi.
D.
Unsur
Unsur Organisasi
Umumnya
organisasi memiliki unsur berikut :
1. Manusia
(Man).
2. Kerjasama.
3. Tujuan
Bersama.
4. Peralatan
(Equipment).
5. Lingkungan.
6. Kekayaan
alam.
7.
Kerangka/Konstruksi mental
Secara garis
besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu :
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan
bersama-sama.
Dari ketiga
unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam
teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada satu pun yang
memiliki kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi yang satu dengan yang
lain saling melengkapi.
Setiap bentuk
organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai
berikut:
1. Sebagai wadah
atau tempat untuk bekerja sama.
2. Proses kerja
sama sedikitnya antara dua orang
3. Jelas tugas
dan kedudukannya masing-masing
4. Ada tujuan
tertentu
Secara
ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah
1. Harus ada
wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
2. Harus ada
orang-orang yang bekerja sama.
3. Kedudukan dan
tugas masing-masing orang harus jelas.
4. Harus ada
tujuan bersama yang mau dicapai.
Unsur dasar
yang membentuk suatu organisasi terdiri dari :
Anggota
organisasi
Yaitu,
Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta
terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam
kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa,
pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam
kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek
perilaku manusia lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat
dalam kegiatan self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga
dalam kegiatan elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat
impuls saraf ditransmisikan hanya ke satu arah).
Pekerjaan
dalam organisasi
Pekerjaan ini
terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini
menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai
oleh tiga dimensi universl :
1. Isi
2. Keperluan
3. Konteks
Praktik-praktik
pengelolaan
Tujuan primer
pegawai manejerial adalah menyelesaikan pekerjaan melalui usaha orang lainnya.
Manejer membuat keputusan mengenai bagaimana orang-orang lainnya, biasanya
bawahan mereka, menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan mereka. Sebagian manejer membawahi para pekerja yang beroperasi dan
sebagian lainnya membawahi manejer-manejer lainnya.
Stuktur
Organisasi
Merujuk kepada
hubungan-hubungan antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh anggota-anggota
organisasi. Struktur organisasi di entukan oleh tiga variable kunci :
1. Kompleksitas
2. Formalisasi
3. Sentralisasi
E.
Manajemen
dan Organisasi
Semua bentuk
organisasi dimana orang-orang bekerja bersama mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, membutuhkan manajemen. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha
pencapaian tujuan menjadi lebih mudah.
Secara spesifik
ada tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam organisasi, yaitu :
1.
Mencapai tujuan, manajemen mempermudah
pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
2.
Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang
saling bertentangan, manajemen menyeimbangkan tujuan-tujuan dan
kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan di antara pihak-pihak yang
berkepentingan dalam organisasi (stakeholders) seperti pemilik, karyawan,
konsumen, pemasok dan lain-lain.
3.
Mencapai efisiensi dan efektifitas, efisiensi
dan efektifitas merupakan ukuran prestasi organisasi.
Menurut Peter
Drucker efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing thing right)
dan efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right thing).
Efisiensi
merupakan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar, berkaitan dengan
biaya-biaya yang ditimbulkan dalam melakukan aktivitas. Mengukur biaya dari
sumber daya yang diperlukan dalam rangka mencapai suatu tujuan. Sedangkan
efektivitas merupakan kemampuan memilih alat yang tepat untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, berkaitan dengan melakukan pekerjaan yang seharusnya
dilakukan dan merupakan ukuran tentang pencapaian suatu tugas atau tujuan.
Sejauh mana tugas atau tujuan telah dicapai.
Yang dimaksud
dengan Efisiensi adalah menyelesaikan pekerjaan
dengan usaha, biaya, atau pemborosan yang minimum. Jadi efisiensi adalah
kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Sedangkan Efektivitas adalah
penyelesaian tugas-tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi atau bisa
juga dikatakan efektivitas adalah kemampuan untuk memilih
tujuan yang tepat/melakukan pekerjaan yang benar.
Sebagai
ilustrasi kita ambil contoh misalnya belakangan ini banyak manajer gagal
memantau salah satu hasil usaha yang sangat penting, yaitu efisiensi.
Sebagai contoh Kantor Pos Pusat di Jakarta untuk mencari paket kiriman yang
hilang dari Jakarta ke Surabaya melakukan 5 panggilan telpon dari divisi yang terpisah
ke kantor pos Surabaya. Hal ini jelas kurangefisien. Jalan keluar yang
terbaik adalah divisi pengiriman paket menelpon langsung siapa kurir yang
bertugas mengirimkan paket tersebut ke Surabaya. Akan tetapi efisiensi saja
tidaklah cukup untuk memastikan keberhasilan. Oleh karena itu, selain peduli
dengan efisiensi, para manajer juga harus berusaha untuk mencapai
hasil yang efektif. Selama bertahun-tahun perusahaan Chrysler Motor
mengalami penurunan penjualan, pangsa pasar dan keuntungannya, walaupun mobil-mobil
yang dibuatnya sudah sangat efisien. Kemudian perusahaan tersebut
melakukan inovasi baru dengan memproduksi mobil rancangan pemenang lomba yang
telah dirancang ulang, sehingga menarik minat pembeli. Setelah itu Chrysler
Motor mulai memperoleh kembali pangsa pasar dan keuntungannya. Ini menunjukkan
bahwa Chrysler Motor berusaha untuk efektivitas, yaitu
menyelesaikan tugas-tugas yang dapat menolong pencapaian sasaran organisasi.
Kerja merupakan
kegiatan yang menghasilkan nilai bagi orang lain maupun diri sendiri. Bekerja
dengan baik sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan diri
sendiri mengarahkan organisasi terhadap kebutuhan manajemen.
F.
Manajamen
dan Tata Kerja
Tata kerja atau
metode adalah satu cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia
dan amat di perlukan dapat di manfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan
manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat.
Pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya di tunjukkan untuk :
Pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya di tunjukkan untuk :
1.
Menghindari terjadinya pemborosan di dalam
pendayagunaan sumber-sumber dan waktu yang terjadi
2.
Menghindari kemacetan-kemacetan dan
kesimpangsiuran dalam peroses pencapaian tujuan
3.
Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan
koordinasi yang tepat
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja adalah :
Manajemen :
menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta
waktu sebagai faktor-faktor yang di perlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi
tercapainya tujuan.
Tata kerja : menjelaskan bagaimana proses kegiatan ini harus di laksanakan sesuai dengan sumber-sember dan waktu yang tersedia.
Tata kerja : menjelaskan bagaimana proses kegiatan ini harus di laksanakan sesuai dengan sumber-sember dan waktu yang tersedia.
G.
Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja
Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen,
Organisasi dan Tata Kerja (Metode) :
Jika ada manajemen, organisasi dan metodenya dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih terkoordinir sesuai dengan proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efsien dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk ketiganya.
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
Jika ada manajemen, organisasi dan metodenya dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih terkoordinir sesuai dengan proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efsien dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk ketiganya.
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Manajemen
: proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
2.
Organisasi
: alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
3.
Tata
Kerja : pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut harus
dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik
manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya
tujuan.
H. Jenis-Jenis
Organisasi
Pada dasarnya organisasi memiliki berbagai
macam bentuk, dan jenis. Tapi kali ini yang akan dibahas adalah organisasi yang
berkaitan dengan tujuan organisasi itu sendiri. Berdaasarkan tujuannnya
organisasi dibagi 2, yaitu :
a.
Non Profit Oriented Organization (Organisasi
sosial)
Yang dimakusud
organisasi sosial (bersifat kemasyarakatan) adalah organisasi kemasyarakatan
seperti yang dimaksud dalam undang-undang nomor 8 tahun 1985 tentang organisasi
kemasyarakatan. Pasal 1 undang-undang nomor 8 tahun 1985 memberikan pengertian
bahwa yang dimaksud dengan organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang
dibentuk oleh anggota masyarakat warga negara republik Indonesia secara
sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan
terhadap tuhan yang maha esa, untuk berperan serta dalam pembangunan dalam
rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah negara kesatuan republik indonesia
yang berdasarkan pancasila.
Contoh : Unit
Kegiatan Mahasiswa, OSIS, LSM, dsb.
b.
Profit Oriented Organization (Organisasi
Niaga)
Yaitu organisasi
yang bertujuan untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Manfaat yang di
dapat dari suatu perusahaan yang menganut jenis organisasi ini hanya untuk
faktor internal. Artinya, hanya orang-orang yang bekerja sama dengan perusahaan
tersebut yang akan memperoleh manfaatnya.
Contoh : PT,
CV, Joint Ventura, Fa, Koperasi, Trust, Kartel,Holding Company
Berdasarkan lingkupnya,
organisasi terdiri dari :
a.
Organisasi Regional
Yaitu organisasi
yang lingkup wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
Sebagai contoh: ASEAN
Sebagai contoh: ASEAN
b.
Organisasi Internasional
Yaitu organisasi anggota-anggotanya
meliputi negara-negara di seluruh dunia (global). Sebagai contoh : PBB
(Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Jika, ditarik kesimpulan dari keseluruhan
tulisan diatas, maka menurut saya manajemen dalam suatu organisasi sangat
penting. Dimana proses manajerial di dalam organisasi akan membantu suatu
organisasi mencapai tujuan sesuai dengan awal berdirinya organisasi itu
sendiri. Yang dimana proses manajemen yang baik di dalam suatu organisasi akan
meningkatkan efesiensi ataupun kepraktisan organisasi itu sendiri. Sehingga organisasi
itu dapat bertahan dan terus berjalan sesuai visi dan misi yang telah dibuat
oleh anggota-anggotanya.
sumber :
Drs. Ig. Wursanto " Dasar-Dasar Ilmu Organisasi ", ANDI, Yogyakarta, 2003,
Seri Buku Diktat Kuliah : Pengantar Organisasi dan Metode, Gunadarma, Jakarta, 1991,
"Organisasi", Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
"Teori Organisasi", http://www.anneahira.com/
"Organisasi sosial", Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
sites.google.com/site/manajemendanorganisasi
http://hamzahsy.blogspot.com/2012/10/hubungan-manajemen-organisasi-dan-tata.html
sumber :
Drs. Ig. Wursanto " Dasar-Dasar Ilmu Organisasi ", ANDI, Yogyakarta, 2003,
Seri Buku Diktat Kuliah : Pengantar Organisasi dan Metode, Gunadarma, Jakarta, 1991,
"Organisasi", Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
"Teori Organisasi", http://www.anneahira.com/
"Organisasi sosial", Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
sites.google.com/site/manajemendanorganisasi
http://hamzahsy.blogspot.com/2012/10/hubungan-manajemen-organisasi-dan-tata.html
Komentar
Posting Komentar